Yoforia : Fresh Yogurt Yang Bikin Hari-Hariku Lebih Sehat Dan Bahagia
Sebagai seorang ibu multitasking dengan banyak peran, saya kudu banget bisa menjaga kesehatan tubuh dan mood agar aktivitas sehari-hari nggak terganggu. Kebayang kalau saya sakit atau mood lagi kacau; pekerjaan dan keluarga bisa kena imbasnya. Sejak kenal Yoforia: fresh yogurt dengan probiotik hidup di dalamnya, hari-hari saya jadi lebih sehat dan bahagia. Ternyata salah satu kunci sehat jiwa dan raga itu juga dipengaruhi oleh kesehatan pencernaan, lho. Kok bisa nyambung, ya?Simak cerita saya, yuk.
Zaman masih kerja kantoran, beberapa kali saya sering denger partner kerja saya yang seorang psikiater bilang kalau:
Otak kedua kita itu adanya di pencernaan.
Otak kedua kita tersebut memiliki komponen yang mirip dengan struktur otak, dan bisa berpengaruh sama mood, perilaku, bahkan kesehatan mental.
Setelah sekian lama mendengar kalimat itu, akhirnya bisa membuktikan sendiri melalui pengalaman pribadi, bukan sekadar karena baca buku atau literatur ilmiah saja.
Ternyata bener, kalau pencernaan lagi nggak oke, ngaruhnya bisa kemana-mana, termasuk salah satunya bikin mood swing alias emosi jiwa kayak naik roller coaster.
Gini ceritanya,
Pasca persalinan anak ketiga kemarin saya kena sembelit cukup parah. Pasalnya, karena mengalami pendarahan cukup hebat, yang membuat Hb saya drop di angka 6, saya harus diinfus zat besi untuk menaikkan Hb. Efek dari infus zat besi itu bikin saya kesulitan BAB selama hampir seminggu.
Segala macam buah sudah dikonsumsi agar BAB lebih lancar, tapi tetap saja saya masih butuh bantuan pencahar atau obat agar bisa BAB.
Perut jadi super nggak nyaman. Mau makan untuk memulihkan tenaga, rasanya enggan karena perut penuh.
Lama-lama jadi ngaruh ke mood. Saya jadi gampang cemas, susah buat berpikir positif, dan jadi sedih nggak jelas, mungkin baby blues gara-gara rasa cemas yang berlebihan itu.
"Duh, perut nggak enak terus padahal harus makan biar tenaga cepat pulih. Gimana kalau perut kayak gini terus, nanti ASI jadi mampet, kurang berkualitas karena aku males makan," keluh saya ke Pak Suami sambil pingin nangis.
Sampai akhirnya Pak Suami menyarankan saya konsumsi yogurt. Awalnya malas karena rasa yogurt biasanya terlalu asam, dan kadang bikin perut mules. Tapi Pak Suami bilang, coba dulu.
Akhirnya pas belanja ke supermarket deket rumah, di rak pendingin, saya lihat deretan botol Yoforia. Terlihat paling menarik perhatian.
Desain kemasan botolnya putih simpel, dipadu dengan berbagai warna untuk menunjukkan perbedaan varian rasa yang ada, plus gambar buah-buahannya itu mengesankan kalau produknya fresh dan natural.
Yoforia nggak boleh ketinggalan setiap kali belanja mingguan |
Saya jadi tertarik buat mencoba. Kayaknya produk Yoforia ini ganti kemasan deh. Dulu pas di Bandung sudah beberapa kali lihat produknya dipajang di rak pendingin supermarket. Awalnya dalam bentuk cup sekarang dalam bentuk botol.
Langsung saya mengambil beberapa varian untuk dibawa pulang bersama belanjaan lainnya hari itu.
Langsung Jatuh Hati Sama Yoforia Dengan Varian Authentique.
Yoforia yang saya konsumsi pertama saat itu adalah yang rasa Authentique. Begitu meneguknya untuk pertama kali langsung suka karena perpaduan rasa asam dan manisnya pas banget.
Dan yang bikin Yoforia enak, meski susunya sudah diubah menjadi yogurt tapi rasa creamy-nya masih tetap terasa.
"Ini sih, nggak bikin dahi berkerut, dan setelah diminum juga enak di perut," ujar saya pada Pak Suami.
"Tinggal nunggu beneran bisa bantu sembelitku berkurang apa nggak, ya?"
Tiga hari setelah rutin mengonsumsi Yoforia, beneran dong, bisa BAB dengan lancar. Perut langsung terasa legaaa.
Yang biasanya tiap habis makan perut rasanya sebah, kayak penuh gas alias bloating gitu, setelah rutin konsumsi Yoforia perut jadi lebih nyaman.
Makan jadi lebih enak, BAB juga jadi lancar.
Suprisingly hal sederhana gitu aja langsung bikin happy lho. Emang ya, bahagia itu sesederhana bisa lancar BAB, hihihi.
Itu baru satu contoh gimana urusan pencernaan bisa ngaruh banget sama mood.
Kayaknya hal sepele seperti itu juga dialami oleh banyak orang. Pernah kan merhatiin kalau pas kita lagi susah BAB, perut nggak enak, mood juga ikutan berayun nggak keruan?
Kenapa ya?
Penjelasan ilmiahnya sih, menurut yang saya baca, karena lebih dari separuh dopamin dan 90 persen serotonin, dua jenis hormon yang terkait dengan perasaan bahagia, diproduksi oleh bakteri di usus. Tepatnya bakteri baik di usus kita.
Apakah bakteri baiknya itu?
Ada triliunan bakteri di dalam saluran pencernaan, dan jumlah bakteri baik harus lebih banyak dari bakteri jahat supaya kondisi pencernaan sehat.
Kalau kondisi pencernaan didominasi sama bakteri jahat, otomatis bakteri yang bikin kita sehat dan bahagia ikut terganggu keberadaannya dan memengaruhi produksi hormon-hormon kebahagiaan tadi.
Nah, sampai sini langsung bisa nyambungin kan kenapa pencernaan sehat itu bisa memengaruhi mood?
Bukan cuma itu saja, ternyata kesehatan kulit, berat badan, emosi juga dipengaruhi sama kondisi pencernaan yang sehat.
Terus gimana biar pencernaan sehat?
Jaga pola makan. Iya, kayak gampang banget ya kalimat itu. Tapi ternyata nggak gampang lho, apalagi dengan godaan berbagai jenis kuliner kekinian. Perut jadi makin jauh sama yang namanya buah, sayur, dan sumber serat.
Terkadang, kita juga butuh asupan untuk menjaga pencernaan agar tetap sehat dengan sesuatu yang praktis dan mudah dikonsumsi.
Salah satu yang jadi andalan untuk menjaga pencernaan tetap sehat adalah dengan mengonsumsi yogurt.
Kenapa? Karena yogurt itu mengandung probiotik tinggi. Probiotik adalah bakteri baik yang tadi kita omongin di atas.
Konsumsi Yogurt Dengan Live Probiotics Supaya Pencernaan Sehat.
Kenapa yogurt jadi pilihan? Karena proses fermentasi yang mengubah susu menjadi yogurt membuat kandungan probiotiknya muncul.
Probiotik ini hidupnya di dalam saluran pencernaan, tugasnya menjaga dan memperkuat saluran pencernaan dengan cara membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh sehingga bisa mencegah infeksi, membantu penyerapan makanan serta nutrisi, juga untuk memproses vitamin dan mineral.
Gimana biar jumlah bakteri baik lebih banyak daripada bakteri jahat?
Salah satu cara praktis untuk menjaganya ya, dengan konsumsi yogurt tadi. Tapi harus yang memiliki kandungan live probiotics, ya. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan, mengonsumsi yogurt yang mengandung probiotik hidup akan mengurangi depresi dan kecemasan.
Tapi sayangnya, nggak semua yogurt yang ada di Indonesia ini punya kandungan probiotik hidup.
Lalu gimana dengan Yoforia sendiri? Jadi kepo kan sama kandungannya.
Yoforia, Bikin Sehat Dan Happy Karena Kandungan Live Probiotics & Dietary Fiber-nya.
Ternyata, di dalam sebotol Yoforia ada 8 milyar probiotik hidup. Pastinya itu bakteri baik semua ya. Jenisnya adalah bakteri Asam Laktat (Lactobacillus delbrueckii subsp bulgaricus dan Streptococcus thermophillus).
Yoforia telah melakukan tes laboratorium independen untuk menguji jumlah probiotik hidup dalam produknya. Hasilnya, seperti yang dipaparkan di atas, Yoforia mengandung live probiotics dengan jumlah lebih dari 8 miliar per 100 ml.
Kenapa disebut probiotik hidup? Karena dalam proses pembuatannya, Yoforia Fresh Yogurt diproses langsung dari susu segar yang sudah difermentasi dengan kultur bakteri sehingga menjadi yogurt. Setelah menjadi yogurt, Yoforia tidak mengalami proses tambahan lagi, seperti pemanasan atau UHT sehingga bakterinya tetap hidup dan manfaatnya tetap terjaga.
Selain itu, Yoforia juga tidak diberikan tambahan bahan pengawet. Itulah yang membedakan Yoforia dengan yogurt lainnya.
Bentar, ternyata bukan cuma itu saja sih, yang beda dari Yoforia. Kalau tadi di atas saya sudah menyebutkan satu poin plus yang bikin saya sebagai konsumen jatuh hati pada pandangan pertama karena kemasannya, selanjutnya adalah karena kandungan dan khasiatnya memang terbukti nyata.
Kenapa kalau minum Yoforia saya nggak mules, ternyata itu karena kandungan laktosa dalam susu sudah dipecah oleh live probiotics sehingga kadar laktosanya lebih rendah. Itu juga yang bikin Yoforia bisa diminum sama orang yang alergi susu sapi. Bahkan bayi di atas 6 bulan juga boleh, dengan catatan porsinya juga harus disesuaikan
Lalu dalam cerita saya di atas, apa yang membuat Yoforia juga bisa melancarkan BAB? Jawabannya karena Yoforia juga mengandung dietary fiber yang berasal dari buah jeruk. Jumlahnya setara dengan serat dari 150 gram jeruk dalam 1 botol Yoforia.
Kabar baik lainnya konsumsi Yoforia juga nggak bikin takut gemuk karena kandungan dietary fiber-nya tadi bisa membantu memberi rasa kenyang lebih lama. Selain itu juga karena tidak ada penambahan gula yang berlebihan. Cocoklah buat yang mau diet sehat.
Rasa creamy yang juga masih tertinggal di lidah dan bikin Yoforia tetap enak dinikmati sehari-hari adalah karena Yoforia menggunakan live probiotics khusus sehingga rasa yang dihasilkan tidak terlalu asam dan lebih creamy.
Selain itu, Yoforia juga menggabungkan fresh milk dan skim milk. Ini dilakukan karena susu segar kualitasnya bisa fluktuatif tergantung kondisi sapi, pakan, dan banyak hal lainnya. Sehingga untuk menjaga apabila jumlah proteinnya kurang dari standar minimal produk, maka ditambahkan skim milk yang isinya adalah protein susu.
Yang juga saya suka dari Yoforia adalah memiliki banyak varian rasa yang unik. Ada tujuh pilihan rasa :
- Berry Smooth,
- Peach Delight,
- Soursop Bliss (Sirsak),
- Authentique (Plain/Original),
- Blueberry Good,
- Coffee Cream,
- Dan yang terbaru, rasa Lychee Blast yang eksotis.
Satu botolnya berisi 200ml. Di belakang botolnya sudah ada keterangan informasi nilai gizi, komposisi, best before, dan kode produksi.
Favorit saya adalah rasa Authentique dan Berry Smooth. Nggak tahu pokoknya kalau konsumsi kedua rasa itu jadi happy banget.
Yang pertama kayak comforting food buat lidah saya, sementara yang kedua sensasinya mirip kayak kalau habis ngemil makanan manis, kayak ngemil strawberry short cake gitu, hihihi.
Cara mendapatkan Yoforia juga gampang banget, hampir di semua supermarket sudah tersedia. Harganya cukup terjangkau, produknya juga dijamin halal dan sudah ada BPOM-nya.
Awalnya saya kira, Yoforia ini produk Jepang, eh tapi ternyata buatan Indonesia. Jadi makin bangga kan.
Yoforia ini akhirnya masuk ke breastfeeding basket saya yang juga berisi camilan Busui dan buah-buahan. Wajib banget konsumsi Yoforia sekali sehari selama menyusui.
Hasilnya, sekarang perut nggak lagi mengalami bloating, BAB lebih lancar, saya juga nggak gampang laper di luar jam makan. Kondisi perut yang nyaman ternyata juga bikin saya lebih happy menjalani hari-hari sebagai Ibu Menyusui.
Biasanya saya konsumsi Yoforia sehabis makan siang. Kalau mau langsung diminum saya keluarkan dulu dari kulkas biar ngga terlalu dingin.
Yoforia memang sebaiknya selalu disimpan di kulkas untuk memastikan live probiotics-nya dalam keadaan yang stabil sehingga tidak mengubah rasa. Suhu yang disarankan adalah 2-6 derajat celcius.
Yoforia Yogurt sendiri didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan menggunakan sistem distribusi dingin, yaitu pendistribusian dengan menggunakan mobil box yang memiliki pendingin di dalamnya.
Nggak semua produsen yogurt sesayang ini lho sama produk buatannya, apalagi untuk menjaga kesegaran yogurt serta live probiotics-nya sehingga manfaatnya bisa sampai ke konsumen.
Nih, saya rangkumkan hal apa saja yang bikin Yoforia beda dari yogurt lainnya.
Infografis : www.brama-sole.com |
Tambah happy deh, setelah tahu fakta-fakta tentang Yoforia ini. Jadi nggak ragu untuk menyediakan Yoforia untuk seluruh anggota keluarga. Saya dan keluarga pun memutuskan buat pilih yang fresh untuk dikonsumsi sehari-hari.
Yoforia Peach Delight Kesukaan Kak Ezra |
Yoforia Blueberry Good Kesukaan Adek Tazka |
Sekarang masing-masing penghuni rumah punya Yoforia favoritnya masing-masing.
Gimana dengan keluarga kalian, sudah pernah merasakan manfaat Yoforia Fresh Yogurt?
Ceritakan di kolom komentar ya, biar bisa sama-sama berbagi manfaatnya mengonsumsi Yoforia Fresh Yogurt.
Itu tadi pengalaman saya bersamaYoforia Fresh Yogurt, semoga ceritanya bermanfaat yaa.
Referensi tulisan :
https://yoforia.id/yogurt-dengan-probiotik/
https://www.health.harvard.edu/mind-and-mood/probiotics-may-help-boost-mood-and-cognitive-function
https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/the-brain-gut-connection?
Komentar
Posting Komentar