Suasana Ramadan 2019 Di Malaysia


Sering bertanya-tanya gimana sih, rasanya menjalani puasa ramadan di negara lain? Eh, tahun 2019 ini kemudian dikabulkan untuk bisa ngerasain suasana Ramadan di Malaysia. Kayak apa suasana dan ceritanya?

Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, suasana Ramadan di Malaysia bisa dibilang hampir sama dengan di Indonesia. Yang berbeda, di Kuala Lumpur tidak ada kedai-kedai makanan di jalanan perkotaan atau pusat perbelanjaan yang kacanya ditutup dengan geber atau kain-kain penutup.

Warga lokal non muslim yang tidak menjalankan puasa tetap beraktivitas seperti biasa. Jam makan siang ya, makan aja di gerai-gerai yang buka, mostly sih, gerai makanan chinese atau indian. Gerai fastfood atau waralaba juga tetap buka. Warga non-muslim yang sedang jalan-jalan sambil nenteng minuman juga banyak.

Tapi harus berhati-hati juga sih, karena meski kelihatannya longgar, tetep jangan makan di tempat umum juga, terutama bagi warga lokal yang beragama Islam. Plus kita sebagai turis yang bertampang melayu dan jelas identitas agama Islamnya. Karena kalau kedapatan makan di tempat umum di jam puasa bisa kena denda.

Suasana harian puasa Ramadan di Kuala Lumpur nyaris nggak ada bedanya dengan ketika puasa di Semarang. Kalau pas masih tinggal di Bandung, memang lebih kerasa beda karena di sana resto-resto pasti pakai geber atau kain penutup etalasenya. Beda tempat bakal beda suasana sih. Misalnya, kalau menurut saya puasa ramadan di Melaka sama sekali ngga terasa suasana bulan puasanya dibandingkan saat di Kuala Lumpur.

Selain itu, di pusat keramaian atau perbelanjaan, jarang banget dan hampir nggak pernah saya mendengar diputarnya lagu-lagu religi seperti halnya kalau pas di Indonesia.

Di bulan Ramadan, suasana di beberapa tempat umum di KL cenderung lebih slow sih. Contohnya di area kedatangan atau imigrasi bandara KLIA 2 yang lebih sepi dibandingkan saat saya berkunjung dua tahun sebelumnya, yaitu pas bulan September. Tempat-tempat wisata, seperti Resort World Genting juga sepi. Mungkin selain karena sedang bulan puasa dan bukan musim liburan.

Pasar Ramadan di Malasyia.

Suasana longgar dan slow bakal mulai berubah menjelang pukul empat sore. Di jam-jam tersebut bakal mulai terasa suasana Ramadannya. Apalagi Malaysia memiliki tradisi pasar atau bazaar ramadan yang rutin digelar selama bulan puasa. Pasar ramadan biasanya mulai buka sejak jam empat sore. Beberapa lokasi pasar atau bazaar ramadan yang cukup hits di area Kuala Lumpur adalah : pasar ramadan yang ada di Kampung Baru, tepatnya di Jalan Raja Alang.

Selain pasar ramadan, kalau kita berada di area yang dekat dengan masjid-masjid besar, suasana ramadan bakal semakin terasa. Biasanya selepas Ashar dan menjelang waktu berbuka puasa, masjid-masjid mulai didatangi pengunjung. Di beberapa masjid bahkan ada pembagian gratis Bubur Lambuk, bubur khas yang dikonsumsi saat berbuka puasa. Hampir sebagian besar masjid yang kami datangi juga selalu menyiapkan takjil dan makan besar untuk berbuka puasa.

Saat di Kuala Lumpur, selepas urusan kerjaan, biasanya setelah Ashar, saya dan keluarga biasanya langsung jalan-jalan menuju tempat yang nggak jauh dari lokasi pasar ramadan atau masjid besar. Selain untuk sholat dan menunggu waktu berbuka, juga untuk membeli takjil. Tapi seringnya, kita laper mata beli takjil di pasar ramadan, padahal pas di masjid juga dapet jatah takjil gratis. Jadinya, jajanan yang didapat di pasar ramadan lebih sering dimakan buat sahur.

Belajar dari pengalaman hari pertama itu, akhirnya kita nggak jajan banyak-banyak kalau di Pasar Ramadan. Memang sih, jajanan di Pasar Ramadan suka bikin galfok. Selain karena harganya relatif lebih murah, semua makanan khas Malaysia yang dijamin halal keluar semua saat di pasar ramadan. Plus banyak juga jajanan atau makanan ala Indonesia kalau berbuka di area yang banyak orang Indonesianya, misalnya KBRI atau di kampus-kampus.

  Pasar Ramadan 2019 di Kampung Baru
Pasar Ramadan 2019 di Kampung Baru

Makanan dan Minuman Yang Dijual di Pasar Ramadan Kampung Baru
Makanan dan Minuman Yang Dijual di Pasar Ramadan Kampung Baru

Lokasi Pasar Ramadan Kampung Baru Ini Ada di Jalan Raja Alang, tidak jauh dari sana juga ada pasar tradisional.
Lokasi Pasar Ramadan Kampung Baru Ini Ada di Jalan Raja Alang, tidak jauh dari sana juga ada pasar tradisional. 

Suasana Berbuka Puasa Di Masjid Jamek Kampung Baru 




Suasana Berbuka Puasa Di Masjid Jamek Kampung Baru

Jajanan Yang Kita Beli Di Pasar Ramadan Kampung Baru 

Takjil di Masjid Jamek Kampung Baru : Bubur Lambuk dan Kopi Arab
Takjil di Masjid Jamek Kampung Baru : Bubur Lambuk dan Kopi Arab

Suasana Berbuka Puasa Di Masjid Jamek Sultan Abdul Samad Dan Pasar Ramadan Di Dataran Merdeka 


Takjil dan Menu Makan Besar yang Dibagikan Gratis Di Masjid Jamek Sultan Abdul Samad.
Takjil dan Menu Makan Besar yang Dibagikan Gratis Di Masjid Jamek Sultan Abdul Samad.

Suasana Bagian dalam Pasar Ramadan Di Dataran Merdeka
Suasana Bagian dalam Pasar Ramadan Di Dataran Merdeka

Pasar Ramadan Di Dataran Merdeka


Suasana Menjelang Buka Puasa

Waktu Sahur dan Berbuka Puasa Di Malaysia. 


Di Kuala Lumpur, lamanya kita menjalankan puasa itu sekitar 13 jam-an lebih. Nah, yang terasa agak beda adalah jam buka puasa dan sahurnya. Bulan Mei 2019 kemarin, jadwal buka puasa di kisaran pukul 19:20 an, terus waktu Subuhnya jam 05:39 yang mana kalau pas di Indonesia itu kerasa udah terang banget.

Nah, kalau mau berburu takjil di pasar atau bazaar ramadan, peaknya itu di jam 18:00 sampai jam 20:00, beberapa pasar ramadan ada yang tutup jam delapan malam, ada juga yang buka sampai lewat jam 9 malam. Jam ideal jalan menuju ke pasar ramadan sekitar jam 5 kurang lah biar nggak kena macet. Yang sering kena macet itu biasanya area yang juga dekat dengan tujuan wisata, misalnya Kampung Baru karena dekat dengan KLCC.

Untuk urusan sahur, karena kami jarang banget sahur di luaran jadi nggak banyak tahu rekomendasi tempat sahur untuk para traveler atau musafir. So far, kalau pas lagi nginep di hotel dan pesen untuk breakfast, nanti pas jam sahur restonya juga bakal buka dan menyiapkan hidangan untuk sahur.

Jadi itu tadi cerita tentang suasana Ramadan di Malaysia. Pingin suatu saat bisa balik lagi dan ngerasain sepuluh hari terakhir atau berlebaran di negara lain. Mudah-mudahan next traveling kesampaian, ya.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Kisah Inspiratif Yang Bisa Kamu Jadikan Semangat Menjalani Hidup

Berwakaf Dengan Asuransi Syariah Gimana Caranya?

The Kirana Tembok, A Promising Sustainable Tourism Destination