Review GoClean : Bisa Jadi Support System Yang Bikin Busui Happy Dan Baby Blues Go Away
Tidak semua momen menjadi ibu dan punya momongan itu terasa manis dan menyenangkan. Ada saatnya harus berhadapan dengan momen perih, asem, pedes, bahkan yang pahit-pahit. Perlu support system terpercaya untuk bikin Busui (ibu menyusui) happy dan baby blues-nya go away, salah satunya dengan mempercayakan urusan bersih-bersih rumah kepada GoClean. Gimana review GoClean dan ceritanya, simak yuk.
Baru saja melahirkan, punya bayi kecil lucu, kadang momen itu tampak so sweet di mata orang lain. Kenyataannya, yang seorang ibu hadapi nggak cuma yang manis-manis saja.
Ada perihnya hidup karena puting lecet saat awal-awal mulai menyusui lagi. Ada pedesnya hidup ketika kudu begadangan sama anak bayi yang ritme tidurnya masih terbalik. Dan ada pahitnya hidup ketika hormon di tubuh jungkir balik bikin baby blues say hello.
Bukan cuma itu, hal yang paling saya cemaskan setelah melahirkan anak ketiga adalah nggak bisa lagi multitasking dan membagi perhatian untuk banyak hal, misalnya mendampingi Si Sulung belajar karena saat ini ia sudah kelas enam serta akan berhadapan dengan ujian nasional, atau meluangkan waktu berkualitas untuk bermain dan belajar dengan Tazka (4,5 tahun) yang saat ini lagi seneng-senengnya berhitung dan latihan membaca.
Bukan cuma soal meluangkan waktu untuk anak-anak, saya juga merasa khawatir nggak bisa lagi meng-handle urusan rumah dan printilannya. Apalagi saya nggak memiliki asisten rumah tangga buat bantu-bantu, ortu juga tinggal di luar kota, dan nggak memungkinkan meminta bantuan Bumer yang sudah sepuh.
Siapa yang bakal masak untuk serumah, ngurus Pak Suami, dan bersih-bersih rumah selama saya ngurus bayi? Lalu gimana dengan pekerjaan yang sementara ditinggal cuti? Terus, saya masih bisa nulis dan me-time biar tetep waras nggak, ya?
Semua kekhawatiran itu menumpuk di kepala dan pelan-pelan ikut mengundang 'dementor kecil' yang sukanya menggerogoti kebahagiaan.
Yang tadinya merasa sebagai seorang supermom multitasking bisa keok karena 'dementor kecil' bernama baby blues syndrom.
Tiba-tiba, rasanya seperti berjalan di dalam terowongan panjang nan gelap yang nggak kelihatan ujung cahayanya.
Tiba-tiba merasa sedih tanpa sebab yang jelas, tiba-tiba merasa nggak kompeten sebagai seorang ibu, tiba-tiba merasa cemas berlebihan, tiba-tiba nangis karena merasa kesal, jenuh, dan semua hal rasanya bikin pesimis.
Biasanya kalau 'tiba-tiba' itu datang menyerang, saya bakal memanggil kembali ingatan-ingatan tentang bagaimana dulu bisa melalui masa-masa baby blues setelah melahirkan anak pertama dan kedua.
Kalau dulu saja bisa; sekarang pasti juga bisa melaluinya; pasti ada jalan untuk melaluinya, pikir saya.
Saya kemudian ingat beberapa jurus menangkal baby blues syndrom untuk diterapkan lagi di masa sekarang :
1. Mengubah kekhawatiran menjadi doa. Kayak klise ya. Tapi ini terbukti mujarab banget kalau buat saya.
2. Ingat filosofi donat, yaitu berusaha untuk fokus pada lingkaran donatnya, bukan pada lubangnya.
Gamblangnya adalah fokus saja sama yang ada, jangan fokus sama yang nggak ada, jangan fokus sama kekurangan. Ini juga jadi cara buat saya untuk selalu belajar bersyukur.
3. Terima dan sadari perasaan 'tiba-tiba' tersebut. Mostly 75 persen ibu yang habis melahirkan pasti mengalami baby blues dengan kadar atau tingkatan yang berbeda-beda.
Untuk bisa menerima kondisi tersebut, perlu tahu ilmunya, atau penjelasan ilmiahnya.
Terima dan sadari kalau tubuh sedang mengalami perubahan hormonal. Dari yang tadinya dialiri hormon kehamilan, berganti hormon endorfin saat habis melahirkan.
Kemudian pada hari ketiga dan keempat setelah melahirkan, hormon endorfin akan mengalami penurunan drastis bersamaan dengan tubuh melepaskan plasenta, semua hormon yang dihasilkannya seperti estrogen, progesteron, relaxin, hCG, dan HPL, juga akan mengikuti.
Tubuh kemudian dibanjiri oleh hormon yang mempersiapkan ibu untuk bisa menyusui, yaitu prolaktin.
Perubahan hormonal itulah yang menyebabkan munculnya perasaan 'tiba-tiba' tadi. Baby blues bisa mengarah pada depresi pasca persalinan jika tidak ditangani dengan baik.
Jadi, kita juga mesti menyadari pada titik mana kita butuh pertolongan profesional.
4. Sikapi bagian yang pahit-pahit tadi selayaknya ngopi cantik. Tidak semua yang pahit itu nggak menyenangkan, buktinya selain kopi, untuk bisa sembuh dari sakit kadang kita juga harus mau menelan pil pahit.
Di masa meng-ASI-hi katanya seorang Busui harus selalu happy supaya ASI-nya lancar. Untuk bisa menghadapi baby blues yang kadang bikin mood tiba-tiba jelek, salah satu caranya adalah dengan self-love.
Cara self-love bisa macem-macem, mulai dari manggil layanan GoMassage ke rumah lewat aplikasi GoLife, baca buku favorit, minta dibelikan makanan enak ke Pak Suami, atau nonton film sama anak-anak di rumah.
Meski kayaknya mudah, self-love itu nggak gampang lho. Pengalaman saya, kadang susah mau self-love kalau terus kepikiran kerjaan rumah atau kondisi rumah yang berantakan. Apalagi tiga bulan pertama ngurus bayi kan, bakal lebih sering di rumah. Saya sering nggak nyaman kalau lihat rumah berantakan dan itu ngaruh banget ke mood.
Biasanya, kalau sudah kepentok begitu saatnya pakai jurus nomer lima, nih.
5. Cari support system yang terpercaya. Kalau ingat dengan filosofi donat tadi maka nggak perlu fokus sama ketiadaan asisten rumah tangga untuk bantuin beresin dan bersihin rumah. Fokus saja sama yang ada. Pasti ada jalan, kok.
Karena belum tentu dengan punya asisten rumah tangga bisa menyelesaikan masalah di rumah, gimana kalau malah muncul masalah baru ya, kan?
Misalnya, kalau pas nggak sempat masak, bisa minta bantuin GoFood buat orderin masakan favorit. Nah, untuk urusan bersihin dan beresin rumah, saya memilih menggunakan layanan GoClean dari GoLife.
Dengan GoClean, saya jadi bisa prioritaskan mana aktivitas yang penting dan harus saya kerjakan sendiri, sementara urusan rumah berantakan biar GoClean yang tangani.
Aktivitas menyusui pastinya nggak bisa digantikan oleh siapa pun, tapi urusan beresin rumah bisa saya delegasikan pada support system yang terpercaya dan terlatih.
Dan, syukurlah GoClean ini bisa menjadi support system yang bukan cuma terpercaya, tetapi juga berhasil bikin Busui happy dan pelan-pelan bikin baby blues go away.
Kok bisa? Jadi, siklusnya gini :
Karena belum tentu dengan punya asisten rumah tangga bisa menyelesaikan masalah di rumah, gimana kalau malah muncul masalah baru ya, kan?
Cahaya Di Ujung Terowongan Itu Bernama GoLife.
Fokus sama yang ada artinya juga fokus sama solusi. Di era ekonomi digital seperti sekarang pasti ada jalan, kok.
Misalnya, kalau pas nggak sempat masak, bisa minta bantuin GoFood buat orderin masakan favorit. Nah, untuk urusan bersihin dan beresin rumah, saya memilih menggunakan layanan GoClean dari GoLife.
Dengan GoClean, saya jadi bisa prioritaskan mana aktivitas yang penting dan harus saya kerjakan sendiri, sementara urusan rumah berantakan biar GoClean yang tangani.
Aktivitas menyusui pastinya nggak bisa digantikan oleh siapa pun, tapi urusan beresin rumah bisa saya delegasikan pada support system yang terpercaya dan terlatih.
Dan, syukurlah GoClean ini bisa menjadi support system yang bukan cuma terpercaya, tetapi juga berhasil bikin Busui happy dan pelan-pelan bikin baby blues go away.
Kok bisa? Jadi, siklusnya gini :
Rumah bersih--lihatnya jadi happy--mood membaik--bisa mulai mikir mau self-love apa--punya waktu luang untuk self love karena nggak perlu beres-beres rumah sendiri--self love--mood membaik--happy-ASI lancar--optimis--baby blues go away.
Cara Pesan Layanan GoClean Di Aplikasi GoLife
Ternyata sesederhana itu aja kok, cara kerjanya hingga menghasilkan siklus seperti di atas. Sesederhana cara buat pesan layanan GoClean yang bisa dilihat di video di bawah ini.
Kehadiran GoLife sebagai penyedia layanan on-demand mulai dari pijat profesional GoMassage, layanan kebersihan GoClean, layanan solusi otomotif GoAuto, dan layanan kecantikan GoGlam, menurut saya beneran bisa jadi support system terpercaya buat para wanita masa kini.
Kita para wanita jadi tetap bisa produktif dan bisa memilih mana kerjaan yang harus di-handle sendiri, mana yang bisa didelegasikan. GoLife bisa jadi solusi untuk pemenuhan kebutuhan self-love, wellness, kesehatan, kebersihan, ataupun kendaraan yang kita gunakan.
Review GoClean dari kacamata seorang Ibu multitasking beranak dua, yang baru saja melahirkan anak ketiga, dan nggak punya asisten rumah tangga.
Ini alasan kenapa harus menggunakan layanan GoClean.
1. Bisa diorder kapan pun kita membutuhkan bantuan untuk bersih-bersih rumah, juga dimana pun lokasi kita berada.
Yang menarik, ada juga promo di jam-jam tertentu, dimana pelanggan bisa mendapatkan diskon, misalnya order layanan GoClean pada pukul 16:00-20:00 akan mendapatkan potongan harga.
2. Nggak perlu mengalokasikan waktu untuk mengajari mitra GoClean cara bersih-bersih rumah karena mitra GoClean ini pada dasarnya sudah terlatih.
Mereka sudah tahu harus melakukan apa saja untuk membuat rumah kita kinclong kembali. Para mitra ini sudah mengikuti pelatihan resmi yang sudah distandarisasi oleh GoLife.
Mitra-mitra GoLife ini sudah terlatih, terverifikasi, dan sudah melalui proses seleksi latar belakang. Mereka juga memiliki pengalaman kerja rata-rata 2 (dua) tahun di bidangnya.
Beda banget dengan kalau kita memperkerjakan asisten rumah tangga, kadang kita kudu memberi contoh dulu gimana cara bersih-bersih rumah yang benar.
3. Nggak perlu merasa deg-degan atau cemas saat memperkerjakan mitra GoClean untuk membersihkan rumah karena meski tergolong orang asing yang baru kita kenal lewat aplikasi, namun mitra GoClean ini terpercaya.
GoLife sudah melakukan seleksi latar belakang terlebih dahulu. Mitra juga bekerja sesuai dengan SOP di bawah pengawasan GoLife.
4. Bisa menyesuaikan layanan sesuai dengan kebutuhan. Kalau yang perlu dibersihkan hanya sebagian kecil dari rumah, kita bisa memilih layanan reguler. Ada juga paket spesial untuk kost-kostan atau apartemen.
5. Kita bisa memilih apakah mau menggunakan peralatan GoClean atau peralatan milik pribadi. Karena ingin lebih praktis dan nggak perlu menunjukkan dimana tempat menyimpan sapu, pel, dan lain-lain, saya memilih layanan yang menggunakan peralatan dari GoClean.
6. Bisa memilih durasi pengerjaan sesuai kebutuhan. Mulai dari satu jam hingga 6 jam. Dengan estimasi, pengerjaan untuk satu ruangan berkisar antara 20-30 menit. Yang menarik, order dengan jangka waktu lebih lama, harganya jadi lebih murah.
7. Kita membayar harga layanan GoClean sesuai dengan nominal harga yang tertera di Aplikasi GoLife. Nah, kalau biasanya saat memperkerjakan tenaga pocokan untuk beberes rumah kita suka pakewuh di urusan membayar, takut terlalu sedikit atau terlalu banyak, dengan aplikasi GoClean sudah ada standar harganya.
8. Adanya program GoLife Happiness Guarantee. Ini adalah jaminan pelayanan terbaik, sehingga kenyamanan dan keamanan pengguna terjamin.
Demikianlah sepenggal cerita sekaligus review saya untuk layanan GoClean yang beneran bisa menjadi support system di masa menyusui bayi yang baru lahir ini.
Thanks to GoLife karena sudah hadir menjawab kebutuhan kami para wanita yang tetap harus multitasking antara mengurus anak, keluarga, rumah, dan diri sendiri. Terima kasih sudah membantu kamu tetap bagas waras :)
Komentar
Posting Komentar