Coba Belajar Content Marketing Dari Para Pemenang ICMA 2018 Ini

Coba Belajar Content Marketing Dari Para Pemenang ICMA 2018 Ini

Tahun 2019 ini sudah berjalan hampir satu bulan. Apa saja yang sudah teman-teman lakukan untuk membuat aktivitas nge-blog jadi lebih menggairahkan? Atau buat kalian yang bekerja di ranah digital marketing, sudah belajar strategi baru apa lagi untuk mendongkrak konten-konten yang sudah dibuat? Coba deh, belajar content marketing dari para pemenang ICMA 2018 ini.
Siapa tahu kalian jadi terinspirasi untuk membuat konten yang lebih keren, baik untuk laman pribadi dan sosial media milik kalian sendiri, atau ketika menangani konten milik klien. 

Ngomong-ngomong, makin ke sini makin banyak brand atau perusahaan yang menggunakan content marketing sebagai sarana pemasarannya. Banyak brand atau institusi yang mulai merasakan dampak positif dan signifikan dari content marketing.

Sifat dinamis dari industri digital dan tantangan dalam menerapkan pemasaran konten saat ini memberikan dampak bagi para pembuat konten, bukan hanya dituntut untuk lebih kreatif, tetapi juga mampu merespon keinginan audiens. Jangan sampai lupa, sebuah konten yang berkualitas adalah konten yang memberikan manfaat; konten yang bisa memenuhi atau menjawab kebutuhan audiens.

Dalam dunia blogging, masalah membuat konten ini juga sama tuntutannya. Bayangkan setiap hari ada berapa konten blog yang terbit? Alih-alih berkompetisi dengan blog lain untuk berebut perhatian, kenapa tidak mencoba untuk membuat satu postingan blog yang berkualitas tiap minggunya. Dibandingkan dengan hanya membuat lima konten yang biasa-biasa saja. Kemudian pertahankan ritme postingannya juga. Usahakan untuk selalu konsisten menerbitkannya satu minggu sekali.

Lalu, konten yang berkualitas itu seperti apa, sih? Konten yang berkualitas harus bisa menjawab kebutuhan audiens. Cari tahunya gimana? Kalau nulis di blog, semakin kita tahu jenis pembaca kita dan apa yang mereka butuhkan, semakin mudah menyajikan jenis konten yang sesuai harapan.

Jika konten yang kita buat bisa menjadi sesuatu yang terbawa dalam perilaku, teringat, dan bahkan menumbuhkan keyakinan pada diri audiens maka bisa dikatakan konten yang kita buat berhasil menjawab kebutuhan mereka.

Data dari The New York Times Customer Insight Group menunjukkan bahwa pada umumnya audiens menyukai konten-konten dengan motif komunikasi sebagai berikut :

  • Ingin membantu atau menghibur teman dengan memberi informasi (49%) 
  • Ingin memberikan gambaran eksistensi dirinya di hadapan teman, (68%) 
  • Ingin mengembangkan dan mempererat hubungan (78%) 
  • Ingin terlibat dengan persoalan-persoalan yang tengah mengemuka (69%) 
  • Ingin memberikan dukungan atas persoalan yang mereka pedulikan (84%)
konten yang disukai audiens

Bentuk konten sebenarnya bisa juga disajikan dalam bentuk visual. Jadi, kita bisa menciptakan konten yang berkualitas tidak hanya dengan tulisan saja. Beberapa brand pemenang ICMA 2018 ini juga memainkan berbagi jenis konten visualnya untuk menyampaikan sebuah 'tema' atau 'solusi' bagi audiens. Lewat 'pencitraan' yang mereka bangun, baik di Instagram maupun blog-nya, brand-brand ini menjadi begitu mudah dikenali oleh audiens.

ICMA atau Indonesia Content Marketing Awards merupakan penghargaan yang diberikan kepada merek atau lembaga di Indonesia untuk kreativitas dan upayanya dalam menerapkan strategi pemasaran konten. Program penghargaan ini terbuka untuk semua merek, institusi di Indonesia, yang terlibat dalam penerapan strategi pemasaran konten

Tahun 2018 kemarin, untuk kategori apparel ada brand Eiger yang menjadi pemenang pertama ICMA 2018. Keberhasilan Eiger dalam mengimplementasikan content marketing dapat dilihat dari beberapa hal, misalnya saja brand awareness. Merek ini identik dengan aktivitas outdoor dan petualangan di alam tropis. Sehingga secara tidak langsung hanya dengan melihat satu ciri khas visualnya saja seseorang bisa langsung menebak mereknya.

Selain keberhasilannya dalam segi brand awareness, Eiger juga berhasil menciptakan engagement yang baik dengan audiensnya. Engagement ini tidak hanya mengukur sejauh mana jangkauan konten yang diunggah melainkan juga interaksi yang tercipta di dalamnya. Misalnya saja di Instagram, bisa terlihat seberapa tinggi engagement khalayak dalam akun melalui kolom komentar, jumlah like, retweet, atau sharenya.

Instagram Eiger

Pemenang ICMA 2018 kategori apparel

Lain lagi dengan pemenang pertama ICMA 2018 dalam kategori 'food' yang diraih oleh brand Royco. Lihatlah bagaimana Royco membangun enggagement dengan audiens di sosial media. Melalui akun Instagram yang banyak membagi soal resep masakan, Royco berhasil meningkatkan interaksinya dengan pembaca. 

Keseragaman dalam teknik penataan visual, penggunaan warna-warna yang khas dan konsisten di setiap kontennya juga menjadi salah satu cara Royco  untuk menanamkan kesan yang kuat kepada audiens.

Bagaimana merek Royco membangun engagement

Pemenang ICMA 2018 kategori food

Lalu apa saja sebenarnya ukuran keberhasilan sebuah content marketing itu? 

Selain brand awareness dan engagement, customer conversion and sales juga bisa menjadi indikator keberhasilan sebuah content marketing. Apakah sebuah konten bisa menggerakkan aktivitas customer yang menghasilkan transaksi dan memberikan revenue terhadap bisnis dari sebuah merek. 

Kemudian, ada juga customer loyalty, hal ini ini berkaitan dengan pelanggan atau customer. Intinya semakin sering customer membeli produk atau menggunakan jasa melalui channel dimana content marketing tersebut diterapkan, seperti lewat website, media sosial, atau email penawaran, maka semakin tinggi keberhasilan strategi konten marketing tersebut.

Pemenang pertama ICMA 2018 dalam kategori retail ini bisa menjadi contoh dari kedua hal tersebut. Melalui akun instgramnya, IKEA berhasil menggerakkan customer untuk melakukan pembelian online melalui website-nya.

Di akun Instagramnya IKEA tidak ragu meletakkan harga untuk setiap produk yang dijual di tokonya. Sangat berbeda dengan strategi yang diusung oleh kebanyakan toko online yang justru merahasiakan harga, atau mengarahkan konsumen untuk melakukan direct message ketika ingin mengetahui harga.

Keterbukaan, memberikan ide-ide aplikatif dari sebuah produk, dan pesan yang terang-benderang membuat IKEA menjadi salah satu retail yang digemari audiens di era digital ini. Kemudahan untuk mencari tahu jenis barang beserta harganya membuat orang tidak ragu untuk mengakses website demi mendapatkan informasi tambahan cara pembelian.

Instagram IKEA

Toko Online IKEA

Ukuran keberhasilan content marketing

Ukuran lain dari keberhasilan strategi konten marketing adalah lead generation. Ukuran keberhasilan ini, tidak hanya dengan menghitung berapa jumlah orang yang telah “mengunjungi” platform atau channel yang tersedia, melainkan juga berapa orang yang telah berlangganan konten tersebut. Misalnya jika sebuah brand menggunakan blog sebagai tempat mendistribusikan konten, maka bukan hanya jumlah visitor saja yang harus diperhatikan tapi juga jumlah subscriber.

Perlu diperhatikan juga konten dan channel apa yang kira-kira paling banyak menghasilkan lead.

Kemudian ada juga website performance. Dari performance tersebut, kita bisa mengetahui customer behavior di bisnis yang sedang dikelola. Selain itu, juga bisa dilihat data unique visitor, pageviews, hingga konten apa yang ada di top rank favorit pengunjung.

Strategi semacam itu bisa kita pelajari dari pemenang pertama ICMA 2018 untuk kategori automotive. yaitu dari brand Mitsubishi.

bagaimana melihat  unique visitor, pageviews, hingga konten apa yang ada di top rank favorit pengunjung

Instagram Mitsubishi

Itu tadi beberapa pemenang ICMA 2018 yang strategi membuat konten marketingnya bisa kita terapkan dalam membuat konten, baik untuk blog pribadi maupun untuk membuat konten bagi brand atau institusi yang menjadi klien kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Kisah Inspiratif Yang Bisa Kamu Jadikan Semangat Menjalani Hidup

Berwakaf Dengan Asuransi Syariah Gimana Caranya?

Me Time Di Sanasya Spa Tembalang