Lima 'Vitamin C' Ini Bisa Membuat Hidupmu Positif & Bebas Polusi

Lima 'Vitamin C' Ini Bisa Membuat Hidupmu Positif & Bebas Polusi

Sebuah judul artikel di layar komputer : Lima 'Vitamin C' Ini Bisa Membuat Hidupmu Positif dan Bebas Polusi, cukup menyita perhatian saya beberapa waktu belakangan ini. Pasalnya tulisan itu masih berupa judul. Kerangka tulisan dan data sudah ada. Tapi suasana hati bikin nggak fokus untuk menyelesaikannya. Terkadang mantra positif nggak selalu berhasil menyemangati diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan, kenapa ya? 


Berpikir Positif Terus, Memangnya Bisa?

Saat mengetahui sebuah fakta tentang kecenderungan otak manusia untuk lebih merespon hal negatif ketimbang hal positif ketika mengumpulkan data untuk tulisan ini, saya jadi bertanya-tanya masihkah berpikir positif berguna untuk kehidupan sehari-hari?

Saya ceritakan sedikit ya, soal otak yang lebih responsif terhadap hal negatif. 

Bayangkan kita memenangkan hadiah sebesar lima ratus juta rupiah yang bisa digunakan untuk berbelanja di sebuah mal ternama. Apa yang dirasakan? Kemudian alih-alih memenangkan hadiah, bayangkan kehilangan lima ratus juta rupiah dari rekening tabungan. Mana yang lebih bikin jantungan?

Penelitian menunjukkan bahwa intensitas respon terhadap masing-masing situasi tersebut akan berbeda secara signifikan, dengan kehilangan lima ratus juta terasa jauh lebih intens ketimbang kesenangan mendapatkan lima ratus juta untuk berbelanja sesuka hati. Para peneliti menamai keadaan tersebut dengan "bias negatif."

Adrenalin yang mengalir kencang dan meningkatnya denyut jantung pada saat hal negatif terjadi menyebabkan peristiwa negatif terasa lebih intens sehingga terekam di otak dengan lebih kuat.

Sejak zaman purba ketika manusia menjadi pemburu dan pengumpul, syaraf-syaraf otaknya  terhubung untuk lebih memperhatikan pengalaman negatif, dan terbiasa memindai ancaman. Fungsinya sebagai bentuk perlindungan diri. Kondisi tersebut menetap hingga saat ini.

Jadi, sebenarnya pikiran atau pengalaman negatif memiliki pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan pikiran atau pengalaman positif. Itulah kenapa saat mendengarkan lagu yang tidak kita sukai, liriknya justru lebih mudah melekat di ingatan, bahkan secara tidak sadar kita malah suka menyanyikannya.

Itu juga yang menjadi alasan kenapa kita lebih terdorong untuk menyelesaikan pekerjaan ketika tenggat waktunya sudah mepet, atau ketika dihadapkan dalam situasi yang mengancam. Ternyata memang nggak mudah memberikan semangat kepada diri sendiri dengan mantra positif. Apalagi ketika harus menuliskan kiat-kiatnya kemudian membaginya dengan orang lain.

Setiap kali menulis sebuah artikel atau membuat konten, saya selalu mencoba menelusuri pengalaman pribadi terlebih dulu. Kalau berhasil untuk diri sendiri, kenapa tidak berbagi pengalaman dengan orang lain melalui tulisan, ya kan.

Ada lima hal yang ternyata bisa membuat keseharian saya terasa lebih positif. Apa saja? Simak tulisan berikutnya, ya. Siapa tahu dari beberapa hal yang sudah dilakukan tersebut bisa diadaptasi atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.

Lima 'Vitamin C' Ini Bisa Membuat Hidupmu Positif & 'Bebas Polusi'.

1. Take CARE of Yourself. 

'Vitamin C' yang pertama ini adalah rutinitas yang sudah saya jalani selama beberapa tahun belakangan. Kebiasaan ini ternyata membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih sehat dan positif.

Selepas bangun tidur, saya selalu minum secangkir 'honey lemon shoot' atau perasaan air jeruk lemon yang dicampur madu dan air hangat. Kalau pas nggak punya madu asli, cukup menggunakan dua sendok makan perasaan jeruk lemon dicampur secangkir air hangat saja. Diminum pada saat perut masih dalam keadaan kosong.

manfaat honey lemon shoot

Minuman madu lemon ini semacam mantra positif untuk memulai pagi. Kerongkongan langsung terasa lega dan segar setelah meminumnya. Sebelum mengurus keluarga dan melakukan segudang aktivitas, saya mulai dengan memberikan perhatian untuk tubuh sendiri terlebih dahulu.

Minum Air Lemon Hangat Di Pagi Hari

Selain minum jeruk lemon hangat dan madu, saya juga membiasakan untuk memulai hari dengan sarapan. Membuat sarapan sendiri di rumah membuat kita dapat mengatur asupan gizi yang diperlukan untuk tubuh. Menunya juga bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan.

Sarapan Sehat Buatan Rumah

Selain kedua hal tadi, sebelum memulai hari saya juga mesti mendapatkan tidur yang cukup. Salah satu penyebab gampang 'bertanduk' dan bad mood itu biasanya kalau kurang tidur. 

Menurut penelitian, tidur cukup tidak akan membuat seseorang terlalu sensitif terhadap emosi negatif. Hal itu disebabkan karena stimulus negatif diproses di amigdala, sementara memori positif atau netral diproses di hippocampus.

Kurang tidur atau gangguan tidur lebih banyak menyerang atau lebih memberikan imbas pada hippocampus dibandingkan amigdala. Akibatnya orang yang kurang tidur seringkali tidak bisa memanggil kembali ingatan yang menyenangkan, dan lebih sering memanggil ingatan yang kurang menyenangkan atau hal yang negatif.

2. Concern With What You're Doing Daily.

Sebagai pekerja lepas, seringkali saya tidak punya jam kerja yang tetap. Kalau tidak memulai hari dengan membuat daftar 'things to do' atau daftar prioritas tentang apa saja yang harus dikerjakan dan diselesaikan dalam satu hari, biasanya aktivitas saya cenderung jadi berantakan.

Kondisi tersebut bisa memicu stress. Apalagi sebagai seorang self employed, motivasi dan target pekerjaan yang menentukan adalah diri sendiri. Untuk itu, biasanya sebelum menjalani hari saya meluangkan waktu untuk mengidentifikasikan hal-hal apa saja yang esensial dalam satu hari.

daftar things to do

Ide 'Vitamin C' kedua ini saya dapatkan ketika membaca tulisan tentang praktek 'zen life' masyarakat Jepang yang minim stress. Ternyata salah satu kuncinya adalah dengan menghindari melakukan 'multitasking'.

Kita sering mengira bahwa mengerjakan banyak tugas dalam sekali waktu adalah sesuatu yang hebat. Kenyataannya, multitasking tidak bisa memberikan hasil yang optimal untuk pekerjaan yang sedang kita lakukan.

Setiap harinya, saya berusaha menentukan hal apa saja yang menjadi target harian. Kemudian fokus untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut hingga tuntas, barulah melanjutkan ke pekerjaan berikutnya.

Saya juga berusaha memerhatikan efek apa yang akan ditimbulkan dari aktivitas tersebut. Maksudnya begini; kalau sehari itu bakal padat banget, atau dihadapkan pada tenggat waktu untuk menyelesaikan sebuah tulisan, saya biasanya mempersiapkan diri terlebih dahulu. Salah satunya dengan membawa bekal makan siang sendiri supaya tidak perlu pergi keluar untuk makan siang. Jadi, bisa menghemat waktu.


Membawa bekal juga menjadi cara agar saya tidak melupakan kebutuhan tubuh ketika sedang fokus bekerja. Salah satu yang sering terlewatkan adalah minum air putih dan mengonsumsi vitamin C.

Minum air putih sangat penting untuk membuat saya tetap fokus. Apalagi komposisi otak kita 90 persennya adalah air. Saat haus, salah satu bagian dari otak 'sibuk' mengirimkan sinyal bahwa tubuh kehausan. Karena sibuk mengirimkan sinyal, energinya terbagi dan membuat kita jadi kurang fokus. 

Vitamin yang semestinya rutin dikonsumsi sehari-hari adalah vitamin C. Tapi karena kesibukan, saya sering lupa memberi tubuh asupan yang mengandung vitamin C. Belakangan ini saya menyertakan Natsbee Honey Lemon ke dalam bekal makan siang.

Natsbee Honey Lemon dari POKKA adalah minuman Madu Lemon pertama di Indonesia. Komposisinya terdiri dari air, lemon, madu, pengatur keasaman, dan anti oksidan asam askrobat. Sari lemon dipercaya dapat mendetoksifikasi tubuh dengan mengikat zat-zat yang tidak dibutuhkan. Sementara madu dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. 

Rasanya yang segar, perpaduan antara rasa jeruk lemon yang asam dan madu yang manis, membuat minuman ini langsung jadi favorit saya. Apalagi kalau diminum dalam keadaan dingin. Langsung bikin kerongkongan terasa segar. Perpaduan madu dan lemon juga dapat menjaga tubuh kita bersih dari zat-zat yang dapat mengganggu kesehatan.

Selain itu, Natsbee Honey Lemon ini juga punya banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya dari kandungan madu dan vitamin C-nya. Kandungan madu alam aslinya dapat meningkatkan mood dan meredakan rasa cemas. Sementara jus lemon asli dapat menyerap elektrolit dan air yang tidak dibutuhkan tubuh sehingga dapat menjaga keseimbangan dan kesegaran tubuh. Pas banget kalau jadi teman nulis di saat-saat tenggat waktu sudah semakin mepet karena bisa meredam rasa cemas dan jadi mood booster juga.

Natsbee Honey Lemon merupakan salah satu produk keluaran POKKA, sebuah perusahaan makanan dan minuman dari Jepang yang selama lebih dari 60 tahun berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi dan standar internasional. POKKA juga sudah dikenal di lebih dari 50 negara dan meluncurkan ratusan produk berbahan alami, tanpa pengawet dan pewarna buatan. Ini yang bikin saya nggak khawatir ketika mengonsumsinya. 


Manfaat Pokka Natsbee Honey Lemon


Tubuh akan berada dalam kondisi seimbang apabila kebutuhan air, vitamin, dan mineralnya tercukupi. Kondisi tersebut akan membuat seseorang lebih mudah fokus saat melakukan sesuatu. Fokus yang tajam akan membuat pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dan kondisi tersebut membuat hari aktif kita jadi terasa lebih produktif dan positif. 


3. Clutter Free Life.

Manfaat lain dari membawa bekal juga terkait dengan 'Vitamin C' yang ketiga, yaitu bagaimana agar  aktivitas yang kita jalani sehari-hari lebih bersih dan sehat. 'Clutter' dalam Bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai kekacauan.

Kekacauan ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Misalnya saja ruangan atau meja kerja kita yang berantakan, polusi di sekitar yang disebabkan oleh sampah, asap dan debu, maupun suara bising. Menulis dengan kondisi meja yang berantakan itu bikin nggak fokus banget. Makanya sebelum fokus di depan layar komputer, saya sering merapikan meja kerja dulu.

Membawa bekal sendiri juga jadi cara saya untuk belajar mengurangi sampah pribadi. Saya berusaha menjalani pola hidup minim sampah dengan tidak lagi memakai sedotan plastik, dan membawa botol minuman serta kantong belanja non plastik sendiri. Ini cuma langkah kecil untuk bisa mengurangi polusi lingkungan.

Recycle dan Reuse Sampah di Rumah

Ketika membeli produk yang menggunakan kemasan, saya juga mempertimbangkan baik-baik apakah kemasannya dapat didaur ulang, dan apakah kemasannya bisa dimanfaatkan kembali atau tidak.

Botol kemasan minuman favorit saya, Natsbee Honey Lemon termasuk botol yang bisa didaur ulang.  Ukuran botolnya bisa menampung cairan seberat 450 ml. Selain itu, setiap kali membeli minuman dalam kemasan, saya selalu mencoba memanfaatkan botol bekasnya terlebih dahulu.

Membuat Mainan Edukatif Dari Botol Bekas


Langkah kecil lainnya untuk dapat berkontribusi menjadikan lingkungan kita bebas polusi adalah dengan menanam tanaman yang dapat membersihkan udara dari polusi. Di rumah, selain menanam beberapa tanaman hias yang bisa membersihkan udara, saya juga menanam pohon sesuai sejumlah anak di dalam keluarga.


Tanaman Pembersih Udara

Polusi fisik dalam keseharian bisa diminimalisir dengan beberapa hal, misalnya dengan rutin membereskan meja kerja atau rumah, kemudian memilah dan membuang sampah sesuai tempatnya.

Sementara itu, polusi mental bisa muncul dalam bentuk stimulus yang menganggu pikiran, misalnya unggahan seseorang di media sosial, pikiran tentang proyek pekerjaan yang tidak tuntas, dan menunda melakukan suatu pekerjaan.

Cara mengurangi polusi mental adalah dengan mengurangi interaksi yang berlebihan dengan media sosial, menyelesaikan tugas-tugas tanpa melakukan penundaan, dan mendelegasikan tugas apabila kita tidak bisa menyelesaikannya seorang diri.

Clutter itu bisa disamakan dengan konflik, apabila tidak ditangani dengan baik akan membebani pikiran dan sulit membuat kita merasa positif.


4. Create & Share Good Contents.

'Vitamin C' yang keempat ini terkait dengan apa yang disebut dengan neuroplasticity. Tadi di tulisan awal sudah disinggung soal kecenderungan otak manusia yang lebih responsif terhadap hal negatif. Kabar baiknya, sebenarnya kita dapat melatih otak untuk belajar berpikir positif. 

Dalam kehidupan sehari-hari mustahil untuk selalu menghindar dari hal yang negatif. Kita tetap akan berhadapan dengan masalah dan suasana hati yang berubah-ubah. Bagaimanapun manusia tetap harus merasakan seluruh spektrum emosinya; baik, buruk, senang, dan sedih.

Juga tidak ada pil ajaib yang bisa ditelan lalu membuat seseorang selalu merasa positif. Kita sendiri yang harus menciptakan kondisi tersebut. Hidup ibaratnya kue donat. Apa yang menjadikannya donat adalah lubang di tengahnya. Kita tidak fokus pada lubangnya, tetapi pada lingkaran luarnya.

Latihan Berpikir Positif

Sangat penting belajar melatih diri sendiri agar dapat melihat keseluruhan gambar atau mozaik dari kehidupan, baik itu kepingan yang positif maupun yang negatif.

Saat berlatih untuk selalu mencari dan sadar terhadap aspek positif dalam kehidupan, kita sebenarnya sedang melawan kecenderungan otak untuk memindai hal negatif. Secara alamiah kondisi itu membuat hidup lebih seimbang. Semakin sering seseorang berlatih berpikir positif, otak akan semakin terlatih untuk selalu memindai hal yang positif.

Hal tersebut bisa diumpamakan seperti ini : Kita sedang berjalan mencari sebuah jalan setapak yang di kiri-kanannya banyak ditumbuhi pohon rindang, tanaman, dan bunga-bunga yang cantik. Saat sudah menemukan dan menyusurinya, jalanan setapak dan pemandangan tersebut ternyata membuat kita merasa bahagia. 

Perasaan bahagia yang muncul akan membuat koneksi pada syaraf-syaraf di otak. Ketika seseorang menikmati pengalaman tersebut, ia akan mengulangi 'perjalanan' tersebut puluhan atau mungkin ratusan kali.

Jalan setapak yang tadinya tersembunyi karena sering dilewati, lama-kelamaan jalurnya akan terlihat semakin nyata; ada bekas jejak kaki, jalurnya semakin terbuka sehingga kita pun dapat kembali ke sana dengan mudah. Begitupun ketika kita melatih pikiran untuk selalu melihat sisi yang positif. 


5.  Connect with Nature & Friends.

Tanpa disadari kemajuan teknologi sebenarnya memiliki andil terhadap munculnya gaya hidup yang tidak sehat. Kebayang kan, kadang kita lebih suka bermain gawai dan mager. Saat ingin makan tinggal menyentuh layar ponsel untuk memesan makanan yang kemudian diantar sampai ke pintu rumah. Tadinya kita bisa menghapalkan delapan sampai sepuluh digit angka tanpa bantuan ponsel, sekarang kita harus selalu menyimpan atau memotretnya agar informasi tersebut tidak menguap.

Ketergantungan pada teknologi merupakan salah satu pemicu yang dapat menaikkan tingkat stress, menurunkan fokus dan produktivitas, menghambat kreativitas, dan membuat kualitas tidur memburuk.

Satu hari dalam seminggu, berlatihlah untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap gawai. Pergilah ke alam bebas, cobalah untuk lebih banyak terhubung dan ngobrol langsung dengan teman-teman serta keluarga saat sedang di alam bebas.



Morning Tea Walk di Kebun Teh Sambil Menikmati Natsbee Honey Lemon


Atau jika sulit untuk meluangkan waktu seminggu sekali. Matikan ponsel pada pukul enam sore sampai pukul delapan malam setiap harinya. Gunakan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas berkualitas dengan anak-anak dan keluarga.

Kalau masih sulit juga, kurangi intensitas mengakses gawai, lakukan lebih banyak aktivitas yang melibatkan fisik dan panca indera kita.

Luangkan waktu untuk jalan pagi di pagi hari sambil menikmati alam terbuka dan udara yang masih segar. Sebenarnya banyak pilihan mudah dan sederhana yang bisa disisipkan di tengah kesibukan kita agar terhubung dengan alam.

Alam selalu punya cara terbaik untuk mengembalikan keseimbangan diri. Yang saya rasakan setiap kali pulang jalan-jalan dari alam bebas, ide-ide segar kembali bermunculan. Atau setiap kali ngobrol dan berbagi kisah dengan orang lain, titik berdiri saya pun bergeser dan punya paradigma baru. Saya dapat kembali menghargai hal-hal yang sudah dimiliki dan lebih bersyukur. Kondisi tersebut dapat membuat hidup kita terasa lebih positif.

Terus Berlatih Untuk Hidup #AsikTanpaToxic

Asik Tanpa Toxic

Melatih diri sendiri untuk belajar berpikir positif itu ibaratnya seperti saat kita belajar menyetir mobil dan mengendarainya ke tempat yang baru. Awalnya kita harus selalu fokus dan berkonsentrasi penuh untuk mengingat apa yang harus dilakukan, serta apa yang harus diwaspadai.

Setelah menjalani rute tersebut selama beberapa kali, kita sudah dapat menyetir dengan sedikit usaha sadar. Pikiran kita mulai dapat mengembara ke tempat lain saat kita mengarahkan setir untuk membelok. Kita tidak perlu lagi mengarahkan fokus terlalu keras karena rute-rutenya sudah dihapalkan oleh otak. Kita mulai bisa menyetir tanpa berpikir, semacam perilaku yang otomatis.

Efek yang sama juga ditemukan ketika informasi positif digunakan untuk melawan hal negatif. Pada awalnya, reaksi atau tindakan yang sengaja dilakukan terasa dipaksakan, tidak alami, dan mungkin agak sulit. Tetapi seiring waktu, kita akan terbiasa melakukannya, dan berpikir positif menjadi sebuah respon yang terasa alamiah.

Itu tadi lima hal yang bisa teman-teman coba lakukan untuk membuat hidup terasa lebih positif dan #AsikTanpaToxic. Semoga tulisan ini bermanfaat.




Referensi :
Amabile, Teresa; Kramer, Steven (2011-07-19). The Progress Principle: Using Small Wins to Ignite Joy, Engagement, and Creativity at Work (p. 15). Perseus Books Group. Kindle Edition.

APA Reference Force, N. (2010). Humor, Neuroplasticity and the Power To Change Your Mind. Psych Central. Retrieved on August 30, 2018, from https://psychcentral.com/blog/humor-neuroplasticity-and-the-power-to-change-your-mind/

Christensen, Clayton M.; Dillon, Karen; Allworth, James (2012-05-15). How Will You Measure Your Life? (pp. 26-27). Harper Collins, Inc.. Kindle Edition.

Fowler, Merv (2005), Zen Buddhism: Beliefs and Practices, Sussex Academic Press.

https://www.huffingtonpost.com/2013/03/02/national-day-of-unplugging-health-reasons-unplug_n_2791658.html

https://www.lifull-produk.id/produk/natsbee-honey-lemon







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Kisah Inspiratif Yang Bisa Kamu Jadikan Semangat Menjalani Hidup

Berwakaf Dengan Asuransi Syariah Gimana Caranya?

The Kirana Tembok, A Promising Sustainable Tourism Destination