Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Meraih Impian Menjadi Travel Writer Dengan ASUS ZenBook 13 UX331UAL

Gambar
brama-sole.com  Jalan untuk meraih impian menjadi seorang travel writer ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Butuh proses belajar, kemauan keras untuk meningkatkan skill, dan tekad kuat untuk   menambah pengalaman. Apa saja yang sudah  dilakukan untuk meraih impian itu? Dan apakah saya sudah benar-benar menjadi seorang travel writer seperti yang diharapkan? Lalu kenapa saya ingin ASUS ZenBook 13 UX331UAL menjadi  partner untuk meraih impian tersebut? Tulisan ini akan menjawab semua itu. Apakah Saya Seorang Travel Writer ? Saat ini, meskipun sering menuliskan kisah-kisah perjalanan di laman pribadi, saya belum percaya diri menganggap travel writer sebagai profesi. Alasannya karena karya yang dihasilkan belum mampu membuat orang mengenal saya sebagai seorang travel writer . Itulah kenapa saya masih harus terus berproses hingga bisa mencapai target pribadi yang ditetapkan, misalnya bisa menjadi kontributor untuk majalah pariwisata, menerbitkan buku tentang kisah-kisah perjalanan

Bekerja Itu Soal Mindset dan Bagaimana Menemukan Ikigai Dalam Hidupmu

Gambar
Bekerja itu soal mindset . Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, hidup tak lepas dari yang namanya 'bekerja'. Kata 'bangun' dan 'tidur' saja merupakan kata kerja. Bekerja, bergerak, adalah pertanda seseorang itu masih hidup.  Jika bekerja itu soal mindset , lalu apa yang membedakan 'bekerja' yang satu dengan 'bekerja' yang lainnya? Lalu apa itu  Ikigai  dan bagaimana menemukannya dalam hidup? Bekerja Itu Soal Mindset Secara sederhana, yang membedakan adalah efek yang ditimbulkan dari bekerja itu sendiri. Baik yang berupa imbalan bagi diri sendiri, maupun bagi orang lain. Atau dampak dan pengaruhnya bagi diri sendiri serta orang lain. Kalau bicara soal bekerja, saya ingat kalimat Buya Hamka yang begitu menohok ini : "Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja." Selepas membuka mata, lalu bangun dari tempat tidur, mungkin yang kita kerjakan pertama kali adalah melipat selimut dan

Kemah Pertama Ezra & Tazka Di Camp Mawar Gunung Ungaran

Gambar
brama-sole.com Agar tercipta bonding yang kuat antara kakak-beradik, Ezra dan Tazka, saya mengajak mereka merasakan pengalaman berkemah di Camp Mawar Ungaran. Ini adalah kemah pertama mereka. Dan ternyata aktivitas di alam bebas ini bisa menguatkan  bonding  keduanya. Bagaimana keseruannya? Yuk simak ceritanya.  Sejak beberapa tahun lalu, kemah-kemahan atau bikin rumah-rumahan jadi mainan favorit Ezra dan Tazka kalau lagi main berdua di rumah. Ya, meskipun kadang diselingi adegan berantemnya. Kalau diperhatikan baik-baik, saat sedang bermain, keduanya sangat menikmati aktivitas menata atau membangun tenda. Kakak membantu adik memberdirikan bantal supaya jadi dinding penghalang, atau adik minta 'jendela' nya ditutup supaya nggak ada serigala atau zombie yang masuk, hahaha. Terus mereka pasang senter di dalam 'tenda' buat penerangan, dan bawa makanan atau minuman ke atas tempat tidur. Hahaha, malesnya kan jadi ngundang semut yaa. Pokoknya memperhatikan tingkah mereka sa

Belajar Tentang Teh di Agrowisata Tambi & Tanjungsari

Gambar
brama-sole.com. "Ayo kita belajar tentang teh di Agrowisata Tambi," celetuk saya beberapa waktu lalu kepada seorang teman di sebuah acara afternoon tea . Ketika semua orang belakangan ini tertarik untuk mempelajari kopi, saya justru mulai tertarik untuk mempelajari teh. Lalu kenapa Agrowisata Tambi jadi tempat yang tepat untuk belajar tentang teh? Ini beberapa alasannya.  Belajar Tentang Teh di Agrowisata Tambi Minuman biasa nan sederhana yang sering tersaji sehari-hari ini punya daya tarik tersendiri. Mulai ketika masih berupa hamparan perkebunan hingga saat dipetik, diolah, dan disajikan. Perkebunan Teh Tambi yang ada di daerah Wonosobo memiliki beberapa sarana wisata edukasi dan relaksasi yang tepat untuk dikunjungi saat kita ingin mengenal teh lebih dekat.  Alasan yang pertama, hamparan perkebunan tehnya termasuk yang mudah dijangkau. Kalau kalian membayangkan bisa berjalan-jalan di antara hijaunya pucuk-pucuk daun teh, sekaligus berfoto dengan latar belakang Gunung Sind